Untukmu, Perempuanku
Dalam kelahiran, engkau dinantikan
Dalam perjalanan hidup, engkau dielukan
Dalam pengabdian, engkau dibanggakan
Pada ayahmu,
Pada ibumu,
Pada suamimu,
Pada anak-anakmu,
Harapan itu tak lekang
Karena engkau terlalu cantik untuk dilupakan
Karena engkau terlalu naif untuk ditinggalkan
Dalam tatapanmu ada cinta
Di bening bola matamu ada kasih sayang
Dalam senyummu ada kehidupan
Dalam tawamu ada kehangatan
Dalam pelukanmu ada kekuatan
Dan didekatmu adalah harapan
Dan memilikmu adalah impian
Kepergianmu adalah lonceng kematian zaman
Melepasmu adalah tangisan
Pertanda berhentinya peradaban
(Reni Nuryanti, 2011)
* sajak pembuka buku "Duhai Perempuan Menulislah"
No comments:
Post a Comment